kali ini saya ngga ngejelasin dari awal ceritanya dulu yee, hehe
saya pengen ngebahas masa-masa ven saat SMA dulu...
nanti cerita ini bakal jadi satu kesatuan di cerita utama.
berhubung kejar target, saya suguhkan salah satu cerita ini dulu, semoga terhibur :)
Lonceng jam tanda berakhirnya sekolah pun berbunyi, aku bersiap untuk pulang segera ke rumah karena memang tidak ada urusan selepas pulang sekolah.
Hei, ven mau kemana lu buru-buru gitu?
Oh,
kau leon, aku mau pulang saja, lagi malas pergi kemana-mana nih
Kalo
gitu ikut gua aja yo,
Kemana?
Ke
bioskop, gua pengen ketemuan sama viona nih, temenin gua ya ven, please...
Ya, leonardo sang playboy sekolah
sedang dekat dengan viona, dan hari ini dia berencana mengajak viona untuk
kencan bersamanya, namun yang tidak kumengerti untuk apa dia mengajakku
bersamanya. Kupikir ini akan menjadi hal yang membosankan buatku.
Hmm,
kalau kau nanti berkencan dengan viona, apa yang aku lakukan disana nanti?
Ah
kau itu ven, tenang aja gua ngga akan nganggurin kamu kok, OK ya kali ini saja
ven
Hmm,
memang sepenting apa sih pertemuan itu ?
Sebenarnya
gua pengen nembak viona hari ini, namun gua butuh seseorang yang bisa menenangkanku
kalo dia menolak gua hee
Heh?
Jadi kau mengajakku hanya untuk itu??
Ayolah
ven, lu sohib gua kan? Mana tega lu biarin gua merana sendirian?
(coba
kau pikir leon, disini siapa yang lebih merana, melihat gadis pujaannya
ditembak oleh temannya sendiri, apa kau tak punya perasaan leon?)
hmm, okelah
kita berangkat
Sippp,
kau memang bisa diandalkan ven hihii
Kami pun tiba di bioskop yang
dijanjikan leon, selagi menunggu viona, aku diajak leon ke cafe terdekat untuk
sekedar minum kopi. Dan benar saja dugaanku, sedetik setelah kami bertemu
viona, leon langsung mengabaikanku dan sibuk dengan viona seorang.
Ven,
lu tunggu disini aja yo, gua mau nonton bioskop dulu, lu boleh mesen apa aja
nanti gua yang bayarin OK bro!
(heh,
dasar teman tak bertanggung jawab, meninggalkan temannya seorang diri untuk
bersenang-senang dengan yang lain)
Eh
ven, kenapa kau ngelamun gitu? Ikut kita yuk nonton film di dalem, filmnya seru
lho...
Eh,
vio...
Udah
viona, ven tadi bilang ke gua kalo dia ga suka sama film itu, jadi dia lebih
memilih nunggu disini aja begitu katanya..
Oh
benar begitu ven??
Hehee
iya vi
(kamprett, sialan kau leon menyela pembicaraan seseorang itu sangat tidak sopan, awas kau leon!! )
Oh
yaudah, kita kedalem dulu ya, mari ven :)
Viona memberikan senyumannya
padaku, oh senyuman yang begitu manis namun suasana hatiku sedang tidak begitu
enak, kulihat mereka berdua membeli tiket bioskop dan membeli beberapa pop corn
dan berlalu masuk ke dalam. Selama menunggu mereka selesai menonton, aku hanya
terduduk seorang diri di meja cafe ditemani jus anggur dingin yang sudah mulai
habis esnya. Menunggu memang sangat membosankan, cuaca yang terik membuat baju
seragamku basah oleh keringat.
Jika saja si leon sialan itu nggak memotong pembicaraanku, mungkin saja saat ini aku sedang didalam bersama mereka, setidaknya aku tidak bosan seperti ini menunggu tanpa kejelasan, leon sialan. Fuhh
Jam pun berlalu begit saja,
kulihat kerumunan orang mulai keluar dari gedung bioskop tanda film yang
diputar telah habis. Selang beberapa menit kulihat mereka berdua keluar
diantara kerumunan orang-orang. Dan berjalan menghampiriku.
Ven,
lama ya nunggu kita, maaf ya kamu ditinggal sendirian disini, abisnya kamu ngga
suka sama filmnya sih huhuu
(leon
sialan, awas kau)
hee ngga ko viona, eh gimana tadi filmnya bagus ngga?
Ya
kau taulah sendiri ven, itu film yang sangat romantis yang pernah kita tonton,
viona sampai menangis tadi
Ih
apaan sih kamu leon, (Sambil mencubit leon)
Aww,
sakit tau, tapi emang gitu kan hayoo.
*ttuuuuttuutt
Dering hp viona berbunyi, viona
mendapat sms dari ibunya agar segera pulang dan viona pamit pulang duluan
Ehm
anu, permisi semuanya, maaf tadi ibuku sms suruh cepet pulang, jadi maaf ya
ngga bisa lama-lama sama kalian, aku pulang duluan ya, mari ven
Oh
ya, mari viona
Dia hanya memanggil namaku
seorang, walau begitu aku merasa sedikit tenang, viona pun berlalu dengan motor
maticnya dan menghilang di pertigaan jalan didepan.
Eh
ven, gua mau cerita sesuatu tentang kejadian tadi...
Kau
mau cerita apa leon?
Sebenarnya aku sudah tidak enak
dengan pembicaraan ini, namun aku juga penasaran dengan kejadian didalam
bioskop.
Hari
ini gua sukses besar, ven hahahaha
Apa
maksudmu?? Cintamu diterima?
Bukan
hanya itu kawan, gua tadi ciuman sama viona didalem dan rasanya itu sungguh
nikmat
*asem (kurang ajar kau leon, beraninya kau!!)
Hati ini sungguh merasa perih
mendengarnya, namun kucoba untuk tetap kelihatan tenang
Hah??
Benarkah?
Ya,
dan kupikir dia juga menikmati ciuman kami, kau
tau ven, bibirnya itu begitu lembut dan basah, kau pasti iri jika melihatnya
hahaha
(mendengarnya
saja pun aku sudah membuatku muak, apalagi melihatnya membuatku ingin memukul wajahnya, shit)
Entah apa maksud leon
menceritakan hal itu padaku, apa yang ia ceritakan sungguh membuatku meradang,
namun aku berusaha meredam emosiku dan berusaha tetap tersenyum padanya.
Leon,
kalau begitu aku ucapkan selamat ya atas penerimaannya
Whoa
terima kasih kawan, lu mau nemenin gua kesini, lu orang pertama yang tau kabar
gembira ini
(ya,
kabar gembira sekaligus menyakitkan buatku Leon)
Hee, iy leon. Sebelumnya aku ingin berpesan satu hal padamu leon
Apa
itu kawan??
Apa
kau benar-benar mencintai viona??
Tentu
saja kawan, gua berjanji bakal ngejagain dia seumur hidup gua, gua ngga bakal
nyakitin dia, ini janji gua Leonardo padamu.
Baiklah,
aku pegang janjimu. Bahagiakan viona, jangan biarkan dia bersedih. Jika aku
mendengar kabar yang tidak mengenakan tentangnya karenamu, aku orang pertama
yang akan menghajarmu.
Whoa
whoa whoa, tunggu dulu kawan. Apa maksud perkataanmu barusan?? Lu
juga suka viona??
...
Oke
oke, tak usah lu maksain diri, gua ngerti. Oke denger ini baik-baik kawan, gua
Leonardo berjanji akan menjaga viona dengan segenap jiwa dan raga gua. Gua ngga
bakal nyakitin dia, jika hal itu terjadi lu boleh menghajar gua. Oke fine!
...
Ayolah
ven, jangan ngambek gitu lah, ups maafin gua udah menceritakan hal yang barusan padamu...
...
Leon,
aku akan mengingat janjimu itu, tolong jaga viona baik-baik. Dan selamat kau
sudah berhasil menaklukan hatinya, aku pamit duluan leon, sampai jumpa lagi.
Oi
oi ven, okelah sampai jumpa lagi kawan.
Kutinggalkan leon seorang diri di
cafe itu. Kuberjalan tanpa mempedulikan teriknya matahari disiang itu, cerita
yang kudengar barusan lebih menyita perhatianku dibanding rasa panas siang itu.
No comments:
Post a Comment