Monday, June 10, 2013

Riddle Chapter 1 : Brand New Day

*kriiiinngggg krrriiinngggg
bunyi alarm berdering begitu nyaring, mataku masih enggan tuk terbangun kugerakkan tangan untuk mematikan alarm yang sedari tadi berdering merdu. Sambil meraba-raba berusaha mencari-cari beker tiba-tiba
*jeprattt

        aawww, sakiiiitttt

mataku terbangun seketika, kulihat tanganku terjepit jebakan tikus yang terpasang disudut kamar dekat jam beker.

        siapa yang masang jebakan tikus dikamarku??

*nyut nyut nyut
jari-jemariku kulihat memerah dan sedikit mengeluarkan darah, jepitan tadi ternyata ampuh untuk membuatku segera terbangun. Kulihat bekerku menandakan masih pukul setengah enam pagi.

        hoaaammm

*sambil mengusap mata
segera kuberanjak dari tempat tidur dan menuju ke ruang dapur untuk sekedar mencuci muka, karena posisi dapur dan kamar mandi dirumahku bersebelahan. Kusisiri tangga menuju lantai utama di lantai satu.

        oi ven, sudah terbangun kau rupanya, cepat cuci mukamu itu!

        iya ayah, baik

ayahku, marco riddle memang selalu bangun pagi, lebih pagi dariku. dan setiap pagi yang menyiapkan sarapan adalah ayahku. karena kami hanya tinggal berdua, jadi segala sesuatunya dilakukan berdua. oh ya aku lupa memperkenalkan diri.

kenalkan namaku ven riddle, dirumah ini aku hanya tinggal bersama ayahku. marco riddle, seorang pemilik bengkel Anna & Riddle merupakan sosok ayah yang sangat bijaksana. namun terkadang menjengkelkan.
ibuku Anna sudah meninggal saat aku berusia 3 tahun dikarenakan kecelakaan mobil yang dikendarai ayahku.

saat kecelakaan terjadi, ibuku langsung meninggal seketika sedangkan aku menurut cerita ayah hampir koma akibat benturan keras di kepala dan sekarang aku menderita suatu penyakit aneh yaitu kehilangan memori jangka pendek.

        oi ven, bagaimana harimu?

        buruk! awal pagi ini begitu menyebalkan

        hahahahaa

        jangan-jangan, ayah yang memasangnya ya!!

        sudah-sudah tak usah kau marah sambil menunjuk begitu, habiskan roti itu dahulu ven, hahahaa

        benarkan, kubilang! sudah kuduga ini pasti perbuatan ayah

*kuhabiskan dengan cepat roti itu sambil memasang muka masam

        hahahaa, mataku sampai berair begini gara-gara tertawa hahaa

        itu tidak lucu ayah..

yup benarkan, terkadang ayahku memang menjengkelkan. terbukti dengan keisengannya pagi ini. benar-benar pagi yang menyebalkan.

        oke, ayah minta maaf ven. tapi cara itu sangat ampuh untuk membangunkanmu, karena ayah yakin jam beker takkan bekerja padamu.

        ...
*melanjutkan makan

        oh ya ven, bagaimana rencanamu hari ini, bukankah hari ini adalah hari pertamamu bekerja di kantor sang detektif itu? kudengar detektif harry tidak mudah menerima orang lain dikantornya, beruntungnya dirimu bisa diterima olehnya, ayah bangga padamu nak!

       

       
        to be continued, masih diketik :D




No comments: