Wednesday, April 9, 2014

Riddle Chapter 4 : Sebuah salam perkenalan

Detektif harry sullivan, seorang detektif idolaku sejak kecil. Ya walaupun melihat kenyataannya, sifatnya sangat jauh berbeda dari bayanganku selama ini. Hahaha, tak apalah. Oia kantornya terletak di perempatan jalan orchid, sangat strategis. Rekan satu-satunya sekaligus orang kepercayaannya saat ini hanya nona cassidy, wanita cerdas dibalik kesuksesan harry, dialah yang mengetahui semua sifat buruk harry.

    “hei, anak muda!! Melamun itu bukanlah hal yang baik”

    “ah iya” *sindrom ini kambuh lagi, arrrgghh barusan apa yang kulamunkan, sampai saat ini aku tak tahu nama sindrom ini, aku seringkali membayangkan hal-hal yang tidak terlalu penting. Sindrom yang membuatku membuat lamunan tak jelas selama 60 detik penuh.

“mulai sekarang, kau menjadi tangan kananku hahahaaa, segera kau akan melihat namamu ada di media-media pemberitaan, harry sullivan sekarang memiliki partner, sang detektif muda Ven Riddle”

“heheee iya Pak”

Detektif harry terlihat begitu semangat saat menceritakan hal barusan. Semangat yang sering kulihat di televisi saat ia baru menyelesaikan sebuah kasus. Wah kurasa ini adalah permulaan yang bagus buatku. Syukurlah

“Miss cassey, bisa keruanganku sebentar?” harry memanggil nona cassidy keruangannya.

Miss cassidy memasuki ruangan kami, dia membawakan kami minuman. Sungguh orang yang sangat baik.

“kau memang yang terbaik cassey, tak banyak yang bisa mengerti orang sepertiku sebaik dirimu” puji harry.

“aku sudah bekerja bersamamu lebih dari 10 tahun, apa yang ku tak tahu darimu harry?” balas cassidy.

“terima kasih, miss cassey. Uhm teh buatanmu begitu enak”

“terima kasih ven, itu membuatku merasa tersanjung, sepertinya kau cocok untuk menjadi pendampingku hee” miss cassey mencoba menggodaku.

*glup glup aku tersedak, sial
“uhuuk uhuukk, heh??” aku usap air teh dengan lengan bajuku.

“hehee tak usah gugup begitu ven, aku hanya bercanda lagipula kau lebih mirip seperti anaku daripada menjadi suamiku”

“eehhh suamiii??” jawaban miss cassey barusan membuatku semakin gugup. Tapi tunggu kenapa tiba-tiba aku menjadi sangat ngantuk.

“hei hei cassey, sudahlah jangan menggodanya berlebihan, nanti dia bakal pingsan” sela harry.

“humm kau telat harry, dia sudah pingsan” miss cassey tersenyum melihat ven yang tak sadarkan diri di ruangan harry.

    Hari pertamaku justru memberikan kesan yang tak terlalu bagus. Pertama, aku pingsan setelah kejatuhan benda berat dari atas lemari dan sekarang aku pingsan lagi karena digoda oleh miss cassey.   
    Setelah setengah jam berlalu, ven akhirnya tersadar.

    “hihii ven, maaf ya tadi aku sedikit berlebihan padamu”

    “eh itu, bukan hal yang besar kok, lagipula itu bukan kesalahanmu miss, hanya saja entah mengapa tubuhku tiba-tiba mengantuk begitu saja, kurasa aku bukanlah pingsan tapi tertidur” ya, barusan tubuhku entah kenapa terasa berat sekali dan sangat mengantuk.

    “oh iya aku baru ingat, tadinya aku ingin bilang ini dari awal, bajumu dipenuhi debu putih, sini biar kubersihkan ven” miss cassey melihat bajuku yang dipenuhi debu-debu putih.

    “oh iya, aku juga baru ingat, detektif harry ada hal yang sangat penting!!” pernyataan nona cassey barusan membuatku teringat akan kejadian pagi hari ini.

    “ada apa ven?” tanya harry.

    “bubuk putih yang menempel dibajuku ini adalah sejenis OPIUM” jelasku.

    “mengapa bubuk terlarang itu bisa menempel dibajumu, ven?” harry terlihat serius.

    “ini terjadi saat aku tengah menuju kekantor ini, aku menabrak seseorang dijalan dan barang bawaannya terjatuh dan mengenai bajuku” jelasku.

    “hmm OPIUM, nah saat kau meminum teh diruanganku, kau mengusap wajahmu dengan lengan bajumu kan, ven??” harry semakin terlihat serius.

    “hemm iya sir, dan sepertinya selain OPIUM yang dia bawa, dia juga membawa obat bius bersamanya, ya aku ingat, saat itu aku ingin membantunya tapi ia menolaknya, dan mungkin saat itu dia menempelkan obat bius itu di lengan bajuku ini tanpa kusadari”

    “hmm ini sangat aneh, ven” harry mengerutkan alisnya sampai terlihat seperti tersambung menjadi satu. Dengan tangannya menopang dagu, harry melihat ada yang aneh dari penjelasanku barusan.

    “oh iya, aku juga menemukan sebuah kartu nama bergambar jamur biru” jelasku

    Harry melihat serbuk putih yang diduga OPIUM di baju ven, dan menuju raknya dengan mengambil beberapa dokumen pribadinya.

    “heh seperti dugaanku, hei anak muda bersiaplah akan kejadian besar yang akan terjadi” jelas harry.

    “apa maksudmu, sir?” tanyaku.

    “ini adalah sebuah salam perkenalan dari mereka dan sepertinya mereka ingin menantangku hahahaaa” tertawanya sangat keras -___-

    “aku sama sekali tak mengerti apa yang kau katakan, sir”  aku semakin bingung.

    “ini bacalah” harry memperlihatkan padaku sebuah dokumen rahasia.

    “blue mushroom? apa ini??” tanyaku.

    Blue Mushroom, sebuah organisasi underground yang seringkali terlibat dalam transaksi obat-obatan terlarang. Pemimpin organisasi ini masih belum diketahui. Transaksi ilegal ini banyak melibatkan mafia-mafia besar luar negeri. Ciri khas dari organisasi ini adalah mereka tidak saling mengenal nama asli masing-masing anggotanya, mereka menggunakan nama alias tertentu. Pada tahun 2018, sebuah laboratorium rahasia tempat produksi obat-obatan terlarang pernah terbongkar pihak kepolisian kota Metro, harry sullivan termasuk dalam tim investigasi tempat produksi obat-obatan terlarang ini.

    “wow, tuan harry anda termasuk dalam tim investigasi saat itu?? kereeeeennn”
itu sungguh keren menurutku.

    “hahahaa memang akulah orang pertama yang menemukan laboratorium itu, anak muda hahahaaa” harry terlihat bangga akan prestasinya.

    “lalu, soal hal yang kau katakan barusan, apa hubungannya denganku sir??” tanyaku

    “eh soal itu, aku hanya bercanda hahahahaa” kelakar harry.

    “heeehhhh” *itu sama sekali tidak lucu.

    “tapi....itu memang salam perkenalan dari mereka ven, bersiaplah akan kemungkinan terburukmu” harry kembali serius.

    “hei hei sepertinya kalian melupakan sesuatu yang amat penting, ven kau bilang bertemu orang misterius itu saat menuju ke sini, itu berarti mereka saat ini berada sangat dekat dengan kita” jelas miss cassey.

    “oh iya, kemana orang itu pergi ven??” tanya harry.

    “saat itu dia langsung pergi dan menghilang di keramaian” jelasku.

    “okay, saatnya kita beraksi, hayo anak muda sepertinya ini saatnya kau menunjukan insting detektifmu!!” harry mengajakku untuk menyelidiki kasus ini.

    Kami pun langsung berangkat menuju tempat kejadian di pagi hari itu. Ini kasus pertamaku, ini akan menjadi hari yang hebat!!!

    “di tempat ini aku terakhir kali melihatnya sir”

    Kami menelusuri tempat sekitar untuk menemukan petunjuk berikutnya. Setelah menyisir tempat kejadian, kutemukan jejak bubuk putih yang persis dengan yang menempel di bajuku. Detektif harry pun terlihat bersemangat saat menemukan petunjuk yang kuperlihatkan padanya. Kami ikuti jejak bubuk tersebut yang membawa kami ke sebuah rumah tua, tapi lebih mirip disebut gubuk menurutku.

    “Hei anak muda, good job!! Sekarang kau lihat aksi sang detektif yang hebat ini” teriak harry.
    “HHIIIAAAAAAAATTTT”
Harry mendrobrak pintu reot itu dengan tenaga penuh sampai terlepas dari daun pintu.

    “ini terlalu berlebihan zzzzzz” -____-

Kami memasuki ruangan di gubuk tua itu, dan saat menuju ruang tengah kami nampak sesosok laki-laki paruh baya tengah duduk di kursi kayu dengan sebuah meja bulat didepannya. Aku tak bisa melihat dengan jelas wajah laki-laki misterius itu, ruangan disini begitu gelap, hanya sedikit cahaya dari lubang atap rumah yang menembus ruangan ini. Sosok laki-laki itu nampak seperti sebuah siluet dibalik cahaya yang masuk. Laki-laki misterius ini sangat mirip perawakannya dengan seseorang yang kutemui di pagi hari ini.

    “heeheee Selamat datang, detektif” sapa laki-laki tersebut pada kami.

    “hei, kau laki-laki yang kutemui pagi ini bukan?? Jawablah!” (ya, aku yakin dialah orangnya)

    “ini adalah sebuah salam perkenalan” jawabnya.

Hei dia tak menjawab pertanyaanku, namun suatu hal yang tidak terduga terjadi. Tiba-tiba saja laki-laki dihadapan kami mengalami kejang-kejang, dari mulutnya mengeluarkan busa dan seketika tubuhnya tumbang ke lantai. Aku langsung mendekatinya, mencoba untuk memberikan pertolongan pertama. Namun...

    “dia sudah meninggal, sir” kami terlambat.
    “dia mengalami keracunan”

Aku masih tak habis pikir, mengapa dia melakukan bunuh diri?? Apa maksud salam perkenalan darinya?? Dan kulihat detektif harry sedang menghubungi seseorang. Sepertinya dia menghubungi pihak kepolisian.

    “hei anak muda, apa yang kau lakukan?? Cepat hubungi pihak kepolisian, ini adalah kasus bunuh diri!” tiba-tiba dia memarahiku -___-

    “ehh?? Memang tadi kau menelpon siapa??”

    “wartawan”
    -____-

Chapter 4 – end
Wise message : Pantas saja, dia sebegitu terkenalnya.

Riddle san : “oi oi tunggu dulu! Nasihat macam apa itu??”
naraTHOR : “entahlah hahahaa”

No comments: